"Technology includes all systems, tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them" - Read Brain, American Sosiolog.
Teknologi meliputi semua sistem, peralatan, mesin, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, piranti pengangkut / pemindah dan komunikasi, dan ketrampilan yang memungkinkan kita menghasilkan sesuatu.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pada jaman sekarang, perkembangan TIK sangatlah pesat. Teknologi informasi dan komunikasi dibuat untuk mengkomunikasikan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Dengan adanya teknologi yang berkembang ini, berbagai kegiatan manusia sehari - hari menjadi lebih dipermudah.
Contoh :
Telepon - dengan adanya telepon, maka hubungan komunikasi antara yang satu dengan yang lain jadi lebih cepat dan mudah, menghemat waktu dan tenaga, karena tidak perlu lagi repot - repot menulis surat, kemudian menunggu balasan surat yang begitu lama.
Radio - menggunakan gelombang elektromagnetik dan frekuensi untuk menyebarkan informasi. Orang bisa dengan mudah mendapatkan informasi yang diperlukan melalui siaran radio.
Komputer - peringkasan dan pengolahan data menjadi semakin mudah dengan adanya komputer.
Dampak Negatif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi
·
Dari segi fisik :
Teknologi menyebabkan manusia mengurangi aktivitas geraknya. Segala sesuatu dipermudah dan semuanya ada di dekat manusia. Misalnya, jaman dulu ketika mau menelepon atau mengangkat telepon dari seseorang, kita harus berjalan terlebih dahulu untuk mendatangi letak telepon berada. Pada jaman sekarang, hampir semua orang, termasuk anak – anak sudah memegang Handphone sendiri. Seseorang tidak perlu jauh – jauh mendatangi telepon untuk menelepon seseorang. Hal ini menyebabkan manusia berkurang aktivitas geraknya, otomatis dalam jangka panjang akan mempengaruhi kesehatan, misalnya obesitas.
Teknologi menyebabkan manusia mengurangi aktivitas geraknya. Segala sesuatu dipermudah dan semuanya ada di dekat manusia. Misalnya, jaman dulu ketika mau menelepon atau mengangkat telepon dari seseorang, kita harus berjalan terlebih dahulu untuk mendatangi letak telepon berada. Pada jaman sekarang, hampir semua orang, termasuk anak – anak sudah memegang Handphone sendiri. Seseorang tidak perlu jauh – jauh mendatangi telepon untuk menelepon seseorang. Hal ini menyebabkan manusia berkurang aktivitas geraknya, otomatis dalam jangka panjang akan mempengaruhi kesehatan, misalnya obesitas.
Selain itu, timbul yang namanya physical decline, dimana secara fisik manusia akan mengalami kelelahan, sakit kepala, dan yang paling umum adalah waktu tidur yang tidak teratur. Waktu tidur yang tidak teratur ini tentu tidak baik bagi kesehatan dan menimbulkan masalah pada tubuh.
·
Dari segi sosial :
1. Self Centered (Egosentris)
Sifat ini mengakibatkan low social skill, dalam hubungan sosial secara nyata. Penyebabnya adalah teknologi. Misalnya, permainan yang dimainkan anak jaman sekarang umumnya adalah video game. Berbeda dengan jaman dulu. Dulu, seseorang harus mencari teman – temannya untuk bermain, karena permainan dulu jarang sekali yang bisa dimainkan seorang diri. Hal ini menyebabkan keterasingan seseorang hingga terbentuknya kelompok – kelompok di dunia maya, bukan nyata.
Sifat ini mengakibatkan low social skill, dalam hubungan sosial secara nyata. Penyebabnya adalah teknologi. Misalnya, permainan yang dimainkan anak jaman sekarang umumnya adalah video game. Berbeda dengan jaman dulu. Dulu, seseorang harus mencari teman – temannya untuk bermain, karena permainan dulu jarang sekali yang bisa dimainkan seorang diri. Hal ini menyebabkan keterasingan seseorang hingga terbentuknya kelompok – kelompok di dunia maya, bukan nyata.
2. Cyber Bullying (Mengejek orang lain)
Teknologi menciptakan
media – media yang menghubungkan dengan jejaring sosial di dunia maya. Dengan
kemudahan dalam menjangkau jejaring sosial ini, terkadang orang – orang menggunakan
untuk mengolok – olok orang lain. Misalnya tentang contoh kasus Prita dulu.
Penyebabnya hanya hal sepele, yaitu masalah Prita meng-update status di facebook yang mengejek salah satu rumah sakit. Hal
ini menyebabkan pihak dari yang diejek tidak terima dan dianggap mencemarkan
nama baik sehingga masalah pun berlanjut hingga meja hijau. Jadi, kadang secara
tidak sadar hal ini dapat terjadi dan biasanya berakibat fatal.
3. Stranger – Danger (Bahaya Orang Asing)
Menurut Pew Research Center : lebih dari 30%
remaja berkomunikasi dengan orang lain yang tidak dikenal dan mereka
menikmatinya. Umumnya hal ini terjadi melalui jejaring sosial. Jika hubungan
komunikasi yang dilakukan dengan orang yang tidak dikenal, maka tidak menutup
kemungkinan bahwa bahaya menanti. Ketika remaja tergiur oleh kata – kata orang
lain (biasanya dari lawan jenis) dan mereka terhasut dalam dunianya, biasanya
penipuan akan terjadi dan hal ini jelas merugikan dirinya sendiri, maupun orang
lain (orang – orang di sekitarnya).
4. Cyber Stalking (Incaran Kejahatan)
Kontak dengan orang yang
tidak dikenal seringkali membuat seseorang menjadi incaran dari rencana jahat
yang dapat menghancurkan hidupnya. Misalnya, keterbukaan data – data pribadi.
Ketika ada orang lain yang tidak dikenal sudah mengetahui keberadaan dan data –
data pribadi, misal alamat, maka tidak menutup kemungkinan kejahatan sudah
mendekat. Artinya, bisa jadi alamat rumah akan mencadi incaran para penjahat
untuk melakukan aksinya.
·
Dari Segi Emosional :
Aditif – Resiko ketergantungan dengan
teknologi akan sangat kuat.
Agresifitas – Khususnya melalui PC games, yang umumnya menampilkan tokoh
atau pola permainan yang menampilkan kekerasan, kasar, dan agresif, akan memicu
emosi anak – anak yang impulsif – agresif, dimana akan terekspresikan melalui
tutur kata, sikap, dan tindakan – tindakannya.
Instant – mindset – Tanpa disadari, kemajuan
teknologi dan komunikasi ini membuat segala sesuatu menjadi mudah dan cepat,
sehingga akan mempengaruhi dan membentuk suatu karakter yang kurang tahan uji/
ulet, kurang sabar.
·
Dari segi Seksual :
Perubahan perilaku dalma menyikapi masalah seksualitas terjadi cukup mencolok,
misalnya melalui : gambar, film, cerita, dan lain – lain.
Perubahan perilaku ini juga berdampak dalam relasi sosial remaja (dengan
teman sebaya dan terhadap lawan jenis, maupun dengan orang asing yang tidak
dikenal). Contohnya kasus yang dialami gadis di Indonesia sendiri. Ia
berkenalan dengan orang asing hingga mencapai tingkat video call. Ketika
melakukan video call, sang pria asing ini meminta ia membuka kancing bajunya.
Hanya 1 kancing teratas yang ia minta. Gadis ini awalnya menolak, tetapi pria
ini terus menghasut, “tenang aja, gak ada yang liat kok. Kan hanya kita
berdua”. Akhirnya gadis ini mau menuruti. Kemudian pria ini meminta lagi dan
lagi, dan si gadis menurutinya.
Keesokan harinya, ketika
di sekolah betapa malunya dia. Ternyata video call yang dilakukannya semalam
direkam oleh orang tersebut dan disebarluaskan hingga sampai ke teman –
temannya.
Referensi : pertemuan O.T. A3
Referensi : pertemuan O.T. A3