Laman

Minggu, 08 Juni 2014

Cloud Atlas



Cloud Atlas adalah sebuah film yang bercerita bahwa hidup akan terus berlanjut. Setelah kematian, manusia akan hidup lagi dalam ruang waktu dan fisik yang berbeda. Segala perilakunya mempengaruhi kehidupan yang selanjutnya. Dalam film ini, ada 6 kisah dengan rentang jaman yang berbeda.

Cerita pertama, dimulai di Kepulauan Pasifik tahun 1849. Adam Ewing adalah seorang pengacara yang hendak pulang setelah bertemu dengan Pendeta Horrox. Sebelum berlayar pulang, ia sempat melihat perkebunan milik Horrox yang dikerjakan oleh budak (orang – orang berkulit hitam). Pada saat itu, budak dianggap seperti unta yang memang dilahirkan untuk gurun, yang tidak akan merasa kepanasan di bawah matahari seperti orang pada umumnya. Salah satu budak, namanya Autua. Ia mengalami hukuman cambuk karena ia dianggap tidak menjadi budak yang baik. Ketika Ewing menyaksikan hal tersebut, ia pingsan dan ditolong oleh temannya sendiri yaitu dr. Henry Goose.
Yang dilakukan Ewing saat berada dalam kapal adalah menulis buku harian. Ketika dalam perjalanan berlayar, ternyata Autua menyusup dan meminta bantuan Ewing agar ia tidak dibunuh. Ia mau bekerja menjadi awak kapal di kapan milik Molynux (kaptennya). Awalnya Ewing menolak, tetapi kemudian Ewing membantu dengan sepenuh hati agar si kapten mengijinkan Autua tetap dalam kapal. Semakin lama, kesehatan Ewing parah dan pada akhirnya diketahui bahwa Ewing sengaja diracuni oleh Goose, temannya sendiri demi mendapatkan harta milik Ewing. Autua yang mengetahui hal itu, membantu Ewing untuk melepaskan diri dari jeratan Goose, sebagai balas budi. Goose akhirnya mati dibunuh oleh Autua.

Cerita kedua. Cambridge, 1936. Robert Fobrisher adalah seorang gay. Pasangannya adalah Rufus Sixsmith. Fobrisher kabur lewat jendela hotel setelah berhubungan dengan Sixsmith. Ia menuju ke kastil megah milik Vyvyan Ayrs, seorang musisi ternama. Fobrisher akan bekerja pada Vyvyan, sebagai penyalin lagunya. Sejak Fobrisher meninggalkan pasangannya, ia terus rutin mengirimi Sixsmith surat – surat mengenai keberadaan dirinya. Ketika bekerja bersama Vyvyan, ternyata Vyvyan memilki niatan jahat pada Fobrisher. Ia mengambil karya – karya Fobrisher dan mengatasnamakan karya tersebut sebagai karnyanya. Fobrisher diancam akan dibunuhnya jika melawan. Terakhir, Fobrisher menciptakan karya “Cloud Atlas Sextet”. Cloud Atlas Sextet ini pernah datang di mimpi Vyvyan, yang akhirnya direalisasikan oleh Frobisher. Yang menjadi inspirasinya adalah buku harian Adam Ewing (1849) yang ditemukkannya. Keberhasilannya ini membuat kesenangan sesaat yang menyebabkan Fobrisher selingkuh dan berhubungan dengan Jocasta, istri Vyvyan. Sebelum karya Cloud Atlas tersebut direbut oleh Vyvyan, Fobrisher membunuh Vyvyan lebih dulu menggunakan pistol yang diambil dari kamar Vyvyan. Setelah Fobrisher menyelesaikan karyanya tersebut, kemudian ia juga ikut bunuh diri.
Cerita ketiga. San Fransisco, 1973. Luisa Rey, seorang wartawan majalah Spyglass, bertemu Sixsmith yang sudah tua secara tidak sengaja. Mereka berdua terjebak dalam satu lift. Sifat Luisa sebagai seorang wartawan yang rela berkorban pada saat itu sedang melakukan penelitian soal daya nuklir yang akan menjadi pengganti kebutuhan minyak di Amerika, yang dibuat oleh perusahaan milik Lloyld Hooks. Luisa juga memberikan nomor telepon kepada Sixsmith sebelum mereka berpisah. Suatu ketika, Sixsmith menelepon Luisa karena mau menyerahkan dokumen tentang nuklir tersebut. Tetapi Luisa datang terlambat. Sixsmith sudah dibunuh di hotel tempat ia menginap oleh pembunuh bayaran dari Lloyld Hooks dan dokumennya diambil. Setelah itu, Luisa masuk dan menemukan surat – surat yang dibawa oleh Sixsmith. Surat – surat tersebut adalah kumpulan surat dari Fobrisher. Tertarik pada karya Fobrisher tentang Cloud Atlas Sextet, Luisa mencarinya di toko musik dan menemukan. Ia seperti mengalami de javu, bahwa ia mengenal musik tersebut dengan baik.
Di luar surat – surat Fobrisher, Luisa juga bertemu dengan Isac, karyawan perusahaan Lloyld Hooks. Isac merasa de javu terhadap Luisa. Dan ia juga berusaha memberinya informasi tentang nuklir tersebut. Tetapi sayangnya Isac terbunuh di pesawat saat perjalanan ke Seoul.

Cerita Keempat. London, 2012. Timothy Cavendish merupakan penerbit buku dari Dermot Hoggins. Hoggins merupakan seorang penulis buku. Bukunya tidak kunjung terbit karena ada kritikus (Felix Finch) yang banyak mengkritik karyanya tersbut. Akhirnya Hoggins membunuh Finch dan ia akhirnya dipenjara. Cavendish menjadi bangkrut dan terjerat utang yang berbelit – belit, apalagi ketika geng dari Hoggins meminta pembagian hasil jual buku tersebut. Tidak mendapat pinjaman uang di mana – mana, Cavendish lari ke kakaknya sendiri, berharap dapat meminjamkan uang. Tetapi Denny, kakak Cavendish malah menjebaknya masuk ke panti jompo dengan penyiksaan suster Noakes. Semua adalah bentuk permainan dari sang kakak. Denny melakukan ini karena dendam. Adiknya pernah berselingkuh dengan Gorgette, istri Denny.

Cerita Kelima. Neo Seoul, 2144. Jaman Korea modern dimana para karyawan terbuat melalui sistem kloning genetik. Disebut sebagai Fabricant (para pelayan). Orang – orang ini berkerja di sebuah restoran Papa Song untuk melayani konsumen dengan baik. Ada blue print yang jelas terhadap keseharian para fabricant. Peraturan – peraturan yang dibuat disebut dengan katekisme. Fabricant yang terkenal bernama Yoona – 939 dan Sonmi – 451. Yoona berani melawan katekisme, sedangkan tidak dengan Sonmi. Harapan satu – satunya sebagai fabricant adalah sebuah kebahagiaan, dimana kebahagiaan itu dijanjikan oleh Seer Rhee (pimpinan Papa Song), apabila bintang yang ada di kalung besi di leher masing – masing fabricant berjumlah 12. Pemberian bintang ini dilakukan setiap tahunnya. Suatu saat Yoona terbunuh karena melawan katekisme. Tinggal Sonmi yang kemudian ditemukan oleh Hae Joo Chang dan dibawa keluar dari tempat tersebut. Di tempat Hae Joo, Sonmi melihat video dokumenter dari Timothy Cavendish. Pada akhirnya, Sonmi sempat melakukan pengakuan terhadap apa yang terjadi sebelum ia ditangkap. Pesan – pesan dari Sonmi ini yang kemudian dipublikasikan oleh Archivis.

Cerita keenam. Big Isle, 106. Setelah perang di tahun 2144 dan kiamat datang, bumi kembali ke jaman primitif, dimana ada perang antar suku, terutama ada suku Kona sebagai suku kanibal. Disini juga kembali ke kepercayaan animisme dan dinamisme. Georgia adalah iblis yang selalu menghantui Zachry Bailey, penduduk desa. Istri Zach adalah Rose  dan anaknya Catkin. Suatu hari, Zach pernah bermimpi tentang kejadian – kejadian buruk yng menurutnya terjadi di masa lalu. Di pedalaman tersebut, ada seorang peramal, yaitu Abbess yang kepercayaannya pada dewi Sonmi. Tidak hanya Abbsess, tetapi semua menganggap Sonmi adalah makhluk religius yang bisa menolong. Kemudian Zach dan keluarga bertemu dengan Meronym, orang – orang dari kota jaman modern (prescient). Para prescient ini datang setiap 2x dalam setahun untuk memberikan barter pada penduduk pedalaman. Meronym datang untuk mencari Cloud Atlas, sebuah stasiun pengirim pesan pada manusia di bumi, yang terletak di Mauna Sol. Pencarian ini dibantu oleh Zach sebagai imbalan karena Meronym telah menyembuhkan Catkin yang sekarat dan hampir mati (sebagai bentuk balas budi).


Film ini menjadi sangat menarik apabila penonton mengerti seluk beluk dan kaitan antar pemain-pemainnya. Kita dapat melihat bagaimana sebuah siklus kehidupan dijalani dengan sistem reinkarnasi bagi yang mempercayai. Teka-teki dan problema di setiap kehidupan akan berbeda dengan kehidupan sebelumnya ataupun yang akan datang. Karakter yang terbentuk juga akan berbeda.
Sisi buruknya adalah film ini sulit untuk dipahami apabila hanya sekali tonton. Kisah cerita yang berpindah-pindah membuat penonton bingung. Tetapi jika sudah ditonton berkali-kali, maka penonton akan memahami apa yang dimaksudkan dari cerita tersebut. Pelajaran berharga yang dapat diambil dari film ini adalah timbal balik sebab akibat. Perilaku dan perbuatan kita akan menentukan apakah akibat yang kita dapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar