Suatu sore, nenek sedang menikmati indahnya matahari terbenam bersama salah satu cucunya, sebut saja nama cucu itu Jojo. Sambil memandang indahnya matahari terbenam dari balkon rumahnya sang nenek ngobrol santai dengan sang cucu.
Kebetulan saat itu sang cucu, Jojo sedang asyik mengerjakan soal
matematika yang merupakan PR-nya. Jojo mengerjakan PR itu dengan memakai
sebuah pensil, pensil itu berwarna biru, dan ada tulisan merek dari
pensil tersebut di tengah-tengahnya. Sang nenek berkata:
“kamu sedang menulis apa, Jo?“. “Aku sedang mengerjakan PR Matematika, nek.”
“Ohh begitu ya, pensil kamu bagus, cu.” Ujar sang nenek yang keindahan
wajahnya masih tampak sebab ia rutin menjaga kecantikan alaminya sejak
muda, keindahan itu makin tampak setelah wajahnya berpendar ketika
terkena sinar matahari terbenam. Indah sekali.
Lalu sang nenek melanjutkan pembicaraan, sebab Jojo sudah selesai mengerjakan PR-nya. “Cu, tahukah kamu bahwa pensil ini menyimpan 5 hal luar biasa lho untuk hidup kita.”.
Sang cucu, Jojo pun dengan antusias membalas pernyataan nenek. “Wah.. apa saja itu nek, bisa nenek ceritakan pada saya“.
“Tentu…” jawab sang nenek dengan penuh kasih sayang.
1. Pensil Itu Bisa Melakukan Hal Luar Biasa dengan Bimbingan Tangan yang Memakainya.
“Jo, kamu lihat kan bahwa sebuah pensil bisa menulis apa saja, tapi
tentu saja ia butuh bimbingan dari tangan yang memakainya kan? Tanpa
tangan itu, pensil tidak bisa apa-apa kan? Untuk itu selayaknya kamu
jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu
dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu
membimbing kita menurut kehendak-Nya. Dan kamu tidak perlu takut
menjalani hidup ini sebab, ada Tuhan yang selalu siap menolong dan
membantu kamu menjadi orang yang lebih baik.”
“Setuju, cu?”
“Setuju, cu?”
2. Pensil Itu Sering Diruncing dan Hasilnya Ia Jadi Tajam dan Semakin Oke
“Coba nenek tanya, enakan menulis pakai pensil runcing (tajam) atau yang yang tumpul?”
“Yang runcing dong, nek.”. Jawab Jojo dengan penuh kepolosan.
Nah maka dari itu si pensil harus sering diruncing agar ia makin runcing dan enak digunakan. Begitu juga dengan kehidupan kita ini, kita akan sering “diruncing” agar kualitas hidup kita bisa semakin baik lagi.
“Yang runcing dong, nek.”. Jawab Jojo dengan penuh kepolosan.
Nah maka dari itu si pensil harus sering diruncing agar ia makin runcing dan enak digunakan. Begitu juga dengan kehidupan kita ini, kita akan sering “diruncing” agar kualitas hidup kita bisa semakin baik lagi.
Diruncing itu terkadang bisa sakit, jadi jangan heran ya cu kalau
nanti seiring waktu kamu akan menerima beberapa rasa sakit, entah itu
ketika kamu gagal, ketika kamu putus cinta, ketika kamu melakukan salah,
dan banyak lagi. Tapi yakinlah bahwa ada “tangan tadi”. Si tangan pasti
tahu yang terbaik untuk kamu, tangan itu tidak akan membuatmu menderita
sebab tujuan-Nya adalah menjadikan kamu lebih oke dan mantap tadi .
3. Kadang-Kadang Tulisan si Pensil Harus Dihapus
“Kadang-kadang ketika Jojo menulis, pasti pernah salah kan?” Tanya
sang nenek. Nah Jojo harus menghapus tulisan itu, bukan? Begitu pula
dengan pensil.
Nah kehidupan kita juga begitu, cu. Kita kadang-kadang pasti pernah salah, entah itu salah bicara, salah makan, salah tindakan dan banyak lagi. Jojo tidak perlu takut salah, sebab dari salah tersebut Jojo bisa banyak belajar agar jadi lebih baik.
Tapi ingat ya Jo, jangan salah di kesalahan yang sama. Belajar dari sana, cu.
Nah kehidupan kita juga begitu, cu. Kita kadang-kadang pasti pernah salah, entah itu salah bicara, salah makan, salah tindakan dan banyak lagi. Jojo tidak perlu takut salah, sebab dari salah tersebut Jojo bisa banyak belajar agar jadi lebih baik.
Tapi ingat ya Jo, jangan salah di kesalahan yang sama. Belajar dari sana, cu.
Akan tetapi, cu. Karena baiknya “si tangan” yang memakai pensil
tadi, kesalahan penulisan pensil itu bisa selalu dihapus. Dihapus di
sini dalam artian dihilangkan untuk selanjutnya diperbaiki. Jadi kita di
hidup ini selalu punya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan
yang sudah kita lakukan. Jadi damailah dalam hidup ini kalau kita
berbuat baik.
4. Lebih Penting Bagian Dalam Pensil
Cu, tahukah kamu bahwa bagian paling penting dari sebatang pensil
itu adalah bagian inti (bagian dalamnya). Batangan pensil itu lebih
penting dari kayu yang ada di luarnya. Tanpa batangan itu, sebuah pensil
tidak bisa menulis.
Nah demikian pula dengan hidup kita ini, cu. Pesona dari dalam diri kita itu haruslah sebagus mungkin. Mungkin orang bisa bagus di luar (penampilannya), tapi barangkali keindahan jiwanya tak sebagus atau secantik penampilan luarnya.
Untuk itu, Jojo jangan mudah tertipu oleh pesona luar ya.
Nah demikian pula dengan hidup kita ini, cu. Pesona dari dalam diri kita itu haruslah sebagus mungkin. Mungkin orang bisa bagus di luar (penampilannya), tapi barangkali keindahan jiwanya tak sebagus atau secantik penampilan luarnya.
Untuk itu, Jojo jangan mudah tertipu oleh pesona luar ya.
5. Tulisan si Pensil Selalu Menimbulkan Bekas
Pensil itu ya Jo, biarpun tulisannya sudah dihapus tetap aja ada
bekas coretan di kertas. Jadi begitu juga hidup ini, Jo. Biarpun kamu
sudah memperbaiki keslahan yang sudah terjadi, Jojo tetaplah harus
belaku santun dan penuh hormat kepada siapa saja. Sebab perilaku dan
tindakan-tindakan Jojo selalu membekas di hati setiap orang yang
berjumpa dengan Jojo. Mudah-mudahan jika yang membekas adalah sesuatu
yang positif, maka makin banyak orang yang suka, hormat dan menghargai
Jojo.
“Nah Jojo, bagaimana? Kamu mengerti kan.” Tanya nenek dengan penuh
kasih, suasana sore itu benar-benar indah. Terlihat beberapa meter dari
tempat duduk sang nenek, ada kakek yang lagi mengambil foto matahari
terbenam.
Nenek doakan Jojo bisa memahami dan menerapkan semua filosofi pensil tadi.
Nah rekan pembaca yang baik hatinya, sudah mengerti kan? Semoga sajian ini bisa bermanfaat ya.
Semoga Anda sukses selalu.
Source : unic29.com
Source : unic29.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar