SEJARAH
George Gerbner
adalah seorang profesor komunikasi yang berasal dari Hungaria. Gerbner
mengemukakan bahwa televisi merupakan salah satu media simbolis yang
mempertontonkan atau mencerminkan kebiasaan suatu masyarakat. Berdasarkan
survey di tahun 2008, hampir 95% tayangan di televisi berisi kekerasan.
Kekuatan
televisi muncul dari tanyangan – tayangan seperti drama dan sebagainya, yang
dipertunjukkan jam demi jam, minggu demi minggu. Tetapi menurut Gerbner,
masyarakat akan lebih memeperhatikan tentang kekerasan. Ia menyatakan bahwa
kekerasan adalah cara yang paling mudah untuk menunjukkan siapa yang menang dan
siapa yang kalah.
Gerbner membagi
2 kelompok penonton berdasarkan kebiasaan menonton televisi, yaitu kaum heavy
viewer (menonton lebih dari 4 jam dalam sehari) dan kaum light viewer (menonton
2 jam atau kurang dalam sehari). Ia menyatakan bahwa heavy viewer mengembangkan
kepercayaan berlebihan bahwa dunia merupakan sesuatu yang kejam dan menakutkan.
Kekerasan yang ditonton memperkuat keyakinan mereka bahwa orang dan dunia tidak
dapat dipercaya.
TEORI KULTIVASI
Teori
kultivasi adalah teori sosial yang meneliti efek jangka panjang dari televisi.
Televisi menjadi media utama yang digunakan penonton televisi untuk belajar
tentang masyarakat dan budaya di lingkungannya. Oleh sebab itu televisi sangat
menentukan persepsi yang dibangun oleh para penonton televisi tentang
masyarakat dan budaya.
Teori
Kultivasi dalam pada dasarnya menunjukkan paparan bahwa sesungguhnya televisi
dari waktu ke waktu, secara halus "memupuk" pemikiran pemirsa tentang
kenyataan yang ada di kehidupaln sehari - hari. Dampak yang dihasilkan dari
teori ini akan berdampak pula pada seluruh budaya kita. Gerbner
dan Gross (1976) mengatakan "televisi adalah media sosialisasi kebanyakan orang menjadi peran standar dan perilaku.
Fungsinya adalah satu, enkulturasi".
CONTOH APLIKASI
Aplikasi teori kultivasi
yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari – hari seperti takut berjalan
sendirian di malam hari. Seperti yang ada dalam sinetron kebanyakan. Sinetron ini
menunjukkan bahwa wanita yang berjalan sendirian di malam hari, cenderung akan
menimbukan kriminalitas, dimana korbannya adalah wanita itu sendiri. Hal ini
disebabkan karena heavy view mempresepsikan tayangan di televisi secara
berlebihan. Padahal, sebenarnya kemungkinan hal itu terjadi di dunia nyata
adalah kecil. Kesimpulan ini diambil karena wanita lebih cenderung menjadi
heavy view yang menonton sinetron, sehingga kebanyakan wanita akan lebih takut
untuk berjalan sendirian dari pada pria.
Seseorang heavy view yang gemar menonton film thriller dari kecil, cenderung akan
memiliki jiwa psikopat. Dia akan meyakinibahwa film – film yang ditontonnya
adalah realitas kehidupan, dimana keadilan hanya akan bisa ditegakkan dengan
kekerasan. Oleh karena itu, apa yang dipercayainya dari film tersebut,
kemungkinan besar akan diterapkan di kehidupannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar