Laman

Selasa, 18 September 2012

Beda McD dengan KFC

Belum lama ini beredar foto di blog blog dunia perbedaan mencolok produk kentang goreng dari 2 restoran siap saji terkenal di dunia McDonald’s dan KFC. Beredarnya spekulasi bahwa makanan siap saji terkenal McDonald’s dianggap susah terurai dalam tubuh mengusik keisengan salah seorang yang tidak disebutkan namanya untuk menguji 2 makanan tersebut pada tahun 2008 yaitu masing-masing disimpan di sebuah toples yang ditutup rapat dan tidak dibuka hingga 3 tahun dan belum lama ini 2 toples tadi dibuka dan al hasil seperti terlihat di foto berikut ini.




Disatu sisi hasil dari temuan ini disimpulkan oleh sebagian orang bahwa makanan dari McDonald mengandung bahan pengawet hingga masih utuh dibandingkan kentang dari KFC pembandingnya, namun dilain pihak justru ada yang mengklaim hal ini bisa terjadi karena pengolahan makanan di McDonalds dianggap lebih higenis sehingga nyaris tidak memungkinkan intervensi bakteri mikroba berkembang dan memicu pembusukan.

Source : menjelma.com

menurut pendapat dan analisaku sendiri :
Mari kita simak terlebih dahulu teori biogenesis dan eksperimen dari F. Redi dan L. Spallanzani, yang kemudian disempurnakan oleh Louis Pasteur.

Eksperimen Redi :
daging  segar yang masing - masing diletakkan dalam 2 stoples yang berbeda. Toples pertama dibiarkan terbuka, toples kedua tertutup rapat. Setelah beberapa hari, di dalam stoples yang terbuka terdapat larva. Redi berkesimpulan bahwa larva tersebut berasal dari lalat yang masuk ke dalam stoples kemudian bertelur.

Eksperimen Spallanzani :
air rebusan dari daging atau (air kaldu). Air kaldu tersebut dimasukkan ke dalam dua labu, kemudian dipanaskan. Setelah dipanaskan, labu pertama dibiarkan terbuka. Sementara itu, setelah air kaldu dalam labu kedua dipanaskan, labu kemudian ditutup rapat menggunakan gabus.
Setelah beberapa hari, air kaldu dalam labu pertama menjadi keruh dan berbau busuk yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut berasal dari udara bebas yang masuk ke labu pertama karena tidak ditutup.

Eksperimen Pasteur :
menggunakan labu berleher seperti angsa dalam percobaannya Labu berleher seperti angsa ini diisi dengan air kaldu. Fungsi dari labu leher angsa ini adalah agar hubungan antara labu dan udara luar masih ada, artinya masih terdapat oksigen. Labu ini dipanaskan untuk men-sterilkan air kaldu dari mikroorganisme. Setelah dipanaskan, labu kemudian
didinginkan dan disimpan.
Setelah beberapa hari, ternyata air kaldu dalam labu leher angsa tetapjernih, namun di bagian lehernya banyak terdapat debu dan partikel-partikel, sedangkan di labu lainnya yang tidak berleher angsa, air kaldunya mengan-dung mikroorganisme. Berdasarkan hasil percobaannya, Louis Pasteur menyimpulkan bahwa mikroorganisme yang ada dalam air kaldu bukan berasal dari air kaldu itu sendiri, melainkan dari mikroorganisme yang ada di udara.

nah, berdasarkan teori - teori tersebut, kesimpulannya adalah suatu bahan makanan yang disimpan, tidak akan berbakteri atau membusuk apabila tidak ada kontak dari luar tempat bahan makanan disimpan.

jadi, kentang McD bisa dibilang lebih steril jika dibandingkan dengan kentang KFC. Pengolahan kentang McD yang steril membuat tidak ada bakteri tersisa dalam kentang sehingga kentang tersebut tidak membusuk. Pada kentang KFC yang terbilang kurang steril, sudah mengandung berbagai mikroorganisme sehingga walau dalam keadaan tertutup, kentang akan membusuk karena sudah ada aktivitas dari dalam.

TETAPI ~
Kentang produksi tidak mungkin bisa steril 100% (tidak mengandung bakteri sama sekali). Tidak logis pula ketika kentang bisa masih bertahan dan berwujud utuh selama 3 tahun lamanya. Hal ini dimungkinkan terdapat berbagai macam zat pengawet yang terdapat di kentang McD sehingga kentang bisa terbebas dari bakteri / mikroorganisme. Kita tidak tahu zat apa itu, apakah zat itu berbahaya atau tidak. yang jelas, kemungkinan besar kentang milik McD tercampur dengan berbagai zat pengawet dan lain sebagainya.

PILIHAN ~
lalu, manakah kentang yang lebih baik ? milik McD atau KFC ?
TIDAK ADA yang lebih baik diantara keduanya. Mengkonsumsi makanan cepat saji dalam jumlah yang berlebihan akan memberikan pengaruh negatif bagi tubuh.  Jadi, lebih baik kita mengkonsumsi keduanya hanya sebagai makanan / konsumsi "hiburan" dalam keseharian. Jangan menjadikan makanan cepat saji menjadi makanan pokok. Selain itu, imbangi juga dengan mengkonsumsi buah, sayur, dan olahraga untuk gaya hidup yang baik..

kira - kira begtulah pendapat saya :)
sekian ~




1 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus